Jas-du-it

Jasduit - Just do it !

11 July 2019

Nak ikut Nabi Musa atau nak ikut Firaun - Perbandingan yang mengelirukan !

  Ano Nyme       11 July 2019

Tentu ramai yang dah kenal Ustaz Abdul Somad. Penceramah dari Indonesia, yang digemari ramai sekarang samada di Indonesia, mahupun di Malaysia.

Saya tak pernah dengar ceramah Ustaz Abdul Somad ini. Tapi saya kenal rupa parasnya yang biasa-biasa saja dan totok kemelayuan. Kawan-kawan yang minat dengar ceramah suka sangat dengan Ustaz Abdul Somad ini.

Sebelum nak tulis artikel ini, saya buat sedikit carian dan rujukan. Nak kenal serba sedikit siapa sebenarnya Ustaz Abdul Somad ini. Orang Indonesia ringkaskan nama panggilannya sebagai UAS. Sama macam Ustaz Azhar Idrus yang juga terkenal di negara kita dipendekkan jadi UAI.

Bila saya buka beberapa video ceramah yang ada tersangat banyak kat YouTube tu, jelas sekali tarikan yang membuatkan UAS jadi sangat disukai oleh orang kita. Dia seorang Ustaz yang berjaya gabungkan personaliti serius seorang Ustaz dengan  Personaliti seorang penghibur jenaka.

Ustaz Abdul Somad vs UAI

Memang sama sebagai mana penceramah terkenal negara kita UAI digemari ramai. Serius mengajar ilmu dan hukum hakam agama sambil diselit unsur hiburan yang berupa lawak jenaka. Memang best sangat dengar persembahan kedua-dua ustaz terkenal itu setiap kali mereka pegang mikrofon.

Bila saya nonton ceramahnya, saya rasa seperti menonton AR Tompel sedang berlakon dalam filem P Ramlee. Serius dalam semua skrip lakonannya tetapi punya unsur-unsur yang melucukan. Mungkin ada bau-bau bacang antara AR Tompel dengan UAS.

Kedua-duanya memang dari negara Indonesia. UAS dilahirkan di Asahan dan AR Tompel pun dilahirkan di Asahan juga. Kedua-dua sama tempat kelahiran.

Dalam bab dengar ceramah agama, ternyata orang Islam di Malaysia dengan di Indonesia punya citarasa yang sama dalam menobatkan mana-mana Ustaz yang mahu dipopularkan sampai Viral. Pandai lawak, pandai ilmu agama, ustaz tersebut tentu akan digemari.

Siapa yang tak mahu pahala mudah tanpa perlu stress dan sedih. Sambil bergelak ketawa terhibur, pahala masuk berdesup-desup dalam bakul simpanan untuk dibawa mati. Maka tak hairanlah ustaz yang pandai gabungkan serius dan lawak akan disukai orang kita.

Cerita viral Ustaz Abdul Somad

Timbul cerita pasal UAS ini adalah disebabkan saya tengok group-group WhatsApp amat ghairah sebarkan dialog antara UAS dengan orang ramai yang mendengar ceramahnya. Saya akan kongsikan kat bawah ini.

Samada betul atau tidak telah berlakunya dialog seperti di bawah ini, saya tak dapat nak sahkan. Tapi selain dari dikatakan dialog ini berasal dari UAS, saya ada juga versi yang lebih kurang sama ketika kempen pilihan raya sebelum ini.

Jadi, kita fokus saja kepada intipati dialog tersebut untuk difikirkan sejenak. Samada ianya sesuai untuk kita ambil pegang. Atau sebenarnya ia lebih membawa kepada kekeliruan salah faham tentang Islam.

Saya cut n paste saja dari smartphone. Begini dialognya ..

----- Start -----

Ustadz ABDUL SOMAD, bertanya kepada jama'ahnya,

UAS :"Andai kita hidup pd zaman Fira'un, kira- kira kita jadi pengikut siapa, Fir'aun atau Nabi Musa ?".

Jama'ah : "Musaaaaa." (Jawab jama'ah dgn kompak).

UAS : "Yakiiin ?".

Jama'ah : "Yakiiiiiin....."

UAS : Tapi yang membangun kota Mesir ...., Fir'aun.
Yang bangun infrastruktur juga dia.
Yang bangun piramid ...., Fir'aun.
Yang paling kaya ...., Fir'aun.
Yang punya bala tentara banyak dan kuat ...., Fir'aun.
Yang punya banyak pengikut ....., Fir'aun.
Yang bisa memberi perlindungan dan jaminan ......, Fir'aun.
Yang Berkuasa ......., Fir'aun.
Yang bisa menyediakan makanan Dan minuman ........, Fir'aun.
Yang bisa adakan hiburan ......., Fir'aun.
Yang bisa buat pusat perbelanjaan ........, Fir'aun.
Bahkan jika teknologinya sudah ada mungkin Kartu Mesir Sehat dan Kartu Mesir Pintar juga dibuatnya.
Sementara Nabi Musa......, siapa dia ???.
Hanya seorang penggembala kambing.
Bicara saja tidak fasih alias cadel (akibat pernah memakan bara api diwaktu bayi).
Hanya memiliki sebatang tongkat butut.
Masih yakin mahu ikut Nabi Musa........???.
Tanya UAS sekali lagi.

Jamaah terdiam...

UAS : Pekerjaan Nabi Musa hanya sebagai penjaga kambing, tiba-tiba mahu mengajak kita menyeberangi lautan, tanpa memakai sampan, tanpa kapal, tanpa jambatan ..
Apakah yakin kita mahu ikut Nabi Musa ???

Tak satupun jama'ah berani menjawab, semua tertunduk, diam seribu bahasa.

UAS : Betapa sesungguhnya manusia zaman Firaun dan zaman sekarang, tidak Ada bedanya.
Di Zaman sekarang ini, mayoritas semua tergila² pada harta, wanita, pangkat, jabatan, pujian, rayuan. Al Wahn (cinta keduniawian).
Sungguh ......, Fir'aun itu akan tetap ada hingga akhir zaman.
Hanya saja berubah wajah Dan bentuknya...., juga namanya.
Namun secara hakikat dia akan terus ada.
Sebab sejarah akan berulang, dan kita harus tetap yakin seyakinnya biidznillah Fir'aun dikalahkan oleh Musa karena Kuasa ALLAH Azza Wa Jalla...
Siapapun yang akan terpilih itu sudah menjadi takdir/sudah tertulis di Lauhul Mahfudz, tetapi Allah akan mencatat dimana kita berpihak .....

Belajarlah dari cicak dan burung pipit .....

Dahulu saat Nabi Ibrahim Alaihi Salam dibakar oleh Raja Namrud, datanglah seekor burung pipit yang berulang alik mengambil air dan menitiskan air itu di atas api yang membakar Nabi Ibrahim Alaihi Salam.

Cicak yang melihatnya tertawa. Hai Pipit ........!, Alangkah sia sia dan bodohnya yang kau lakukan itu.

Paruhmu yang kecil hanya mampu menghasilkan beberapa telitis air saja, mana mungkin dapat memadamkan api itu .....???.

Burung pipit pun menjawab : "Wahai cicak......, memang tak mungkinlah aku dapat memadamkan api yang besar itu, tapi aku tak mahu jika Allah melihatku diam saja saat sesuatu yang Allah cintai dizholimi, Allah tak akan melihat hasilnya apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak, tetapi Allah akan melihat dimana aku berpihak ......".

Cicak terus tertawa, dan sambil menjulurkan lidahnya ia berusaha meniup api yang membakar Nabi Ibrahim Alaihi Salam agar cepat membesar.

Memang tiupan cicak tak ada ertinya tak menambah besar api yang membakar Nabi ibrahim Alaihi Salam, tetapi Allah melihat dimana cicak berpihak.

Hikayat ini terjadi sekarang ....., dan akan terus berulang

Saat Al-Qur'an dinistakan, suara Azan dipermasalahkan, bendera tauhid dibakar dan pembela Agama dikriminalisasi.

Aku bertanya padamu sahabat ......,

Dimanakah kau berpihak ......?????.

Memang ....., Pilihanmu tak akan mengubah sedikitpun takdir Allah ..., Tapi Allah akan mencatat dimana kau berpihak.

Berada di Barisan mana dirimu ....., Siapa yang kamu dukung ...., Siapa yang kamu pilih untuk jadi pemimpin ....?.

Ingat-ingat ......, pilihanmu akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat nanti ..... 

Renungkanlah sejenak saudara Muslimku, Semoga Allah Menyatukan kita kelak di syurgaNya 

Aamiin....```

----- End -----

Lawan kezaliman, bukan pembangunan

Perumpamaan yang disampaikan dalam dialog di atas tadi seolah-olah Nabi Musa diutuskan untuk menentang pembangunan dan keselesaan yang diusahakan oleh Firaun.

Ia juga seolah-olah nak gambarkan bahawa hanya orang yang sedernaha atau miskin, seperti gembala kambing sahaja yang benar dan perlu diikut.

Sedangkan Nabi Musa bukan lawan pembangunan dan kemajuan. Perjuangan Nabi Musa tak ada kena mengena dengan moden, maju atau mewah. Malah Nabi Musa tak promote untuk jadi gembala kambing atau petani miskin sahaja.

Perjuangan Islam adalah berkenaan Keadilan. Menegakkan hak mereka yang ditindas. Melawan segala kezaliman yang berlaku di kalangan pemerintah yang ada ketika itu.

Kalau pemerintah menjalankan tanggung jawabnya menegakkan keadilan terhadap semua manusia dibawah pengurusannya, maka tak ada hal. Malah kalau semuanya stabil, tiada sebarang penindasan berlaku, kegagalan memberikan kemudahan dan kesejahteraan kepada rakyat juga adalah satu kezaliman.

Taat buta tuli kepada para pemimpin samada dia seorang Ulama, Ustaz, hartawan, dermawan, artis atau apa saja, juga adalah satu kezaliman. Zalim sebab tidak menggunakan akal yang Allah berikan dalam membuat pemerhatian dan kajian untuk mencari kebenaran.

Jika ada yang terus jadi serba salah bila baca dialog sedemikian, maka ternyatalah tahap kefahaman dan keupayaan orang Islam pakai logik akal tersangatlah rendah. Mungkin orang yang jadikan perumapamaan sedemikian memandang rendah terhadap akal umat Islam di negara kita?

logoblog

Boleh Like dan Share artikel ini di akaun Medsos anda. Terima Kasih sudi luangkan masa membaca artikel, Nak ikut Nabi Musa atau nak ikut Firaun - Perbandingan yang mengelirukan !

Previous
« Prev Post

1 comment:

Segala komen pembaca amat dihargai, tapi mohon komen dengan berhemah ya ! Terima Kasih !